Organisasi dan Manajemen

Pada saat Generasi Pertama proses pengolahan / produksi jenang dilakukan dengan cara manual dan sederhana, usaha yang dijalankannya pun hanya merupakan usaha “home industri” atau “usaha rumahan”, yang mana pada waktu itu tenaga kerja yang terlibat masih bersifat kerabat, saudara dekat maupun tetangga sekitar. Awalnya produk jenang ini dijual tanpa merek dan kemasan, namun pada tahun 1936 produk jenang ini diberi merek “HMR” yang mengandung arti Haji Mabruri. Pengelolaan usaha yang masih bersifat “rumahan”atau “home industry”ini berlum terdapat pengorganisasian yang spesifik dan struktual.

Saat H. Mabruri wafat, dan kemudian usaha jenang dilanjutkan oleh puteranya H. Achmad Shochib, oleh generasi kedua usaha jenang ini dikembangkan dengan didirikannya perusahaan jenang dengan nama Perusahaan Jenang Sinar Tiga Tiga (PJ. Sinar Tiga Tiga). Hal ini menarik, dan menjadi catatan penting dalam perkembangan industri jenang adalah, generasi kedua telah mempunyai pandangan yang visioner atas produk yang dihasilkannya dan adanya kesadaran dan upaya untuk melindungi merek, padahal pemikiran tersebut bisa dipastikan sangan jarang dimiliki oleh orang yang bergerak di bidang usaha makanan terlebih untuk jenis usaha makanan tradisional. Tahun 1942 Bapak Achamd Shochib mengajukan merek Sinar Tiga Tiga dan dikabulkan oleh Dirjen Merk dan Paten Departemen Kehaikman dengan dikeluarkannya surat izin nomor : 188.4/1651/1946 tertanggal 9 September 1946, sampai sekarang ini terus dilakukan perpanjangan, untuk saat ini merek Sinar Tiga Tiga masih terdaftar di Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten, dan Merek dengan nomor: D98-11702-424554.

Sejak tampuk kepemimpinan beralih dari H.A Shochib kepada putranya H. Muhammad Hilmy, SE sebagai Generasi Ketiga di bawah payung Mubarokfood Cipta Delicia. Perhatian utama dari generasi ini adalah di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), “Pengembangan & Penataan Sumber Daya Manusia”hal tersebut berawal dari sebuah pemikiran, bahwa berhasilnya suatu perusahaan didasari oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai berdasarkan pengalaman dan sesuai dengan kapasitas / bidangnya. Terlebih dengan ditetapkannya Visi, Misi dan Tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dimana dalam misi perusahaan, terdapat keinginan untuk mengembangkan SDM dan manajemen yang kreatif – inovatif, amanah dan profesional.

Dalam lingkungan organisasi dan manajemen, Mubarokfood telah dilengkapi dengan struktur organisasi perusahaan yang modern, sebagaimana layaknya perusahaan besar lainnya. Struktur organisasi ini dibuat mengikuti dinamika dan perkembangan jaman. Dalam struktur terlihat bahwa pimpinan tertinggi adalah Direktur Utama, sebagai pengambil keputusan. Meski demikian, terdapat komunikasi dua arah yang aktif antara Owner, Komisaris dan Direktur Utama. Untuk pelaksanaan tugas sehari – hari Direktur Utama dibantu oleh Direktur Operasional. Langkah yang ditempuh Dirut untuk memajukan, mengembangkan, sekaligus berfungsi sebagai kontrol dan pemberi pertimbangan, dalam struktur organisasi perusahaan dibantu oleh Konsultan Manajemen.

H. Muhammad Hilmy, SE sebagai generasi ketiga, berupaya terus memajukan perusahaan dengan penerapan manajemen yang “sehat. “Kesehatan” manajemen ini meliputi produksi, keuangan, personalian/SDM, pemasaran dan senantiasa menciptakan kemitraan. Bukti keseriusan MCD untuk penataan dan pengembangan SDM ini dibuktikan dengan telah diperolehnya sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari lembaga sertifikasi paling bergengsi di tanah air, CV. Sucofindo International Certification Services Jakarta tahun 2002. ISO 9001:2000 adalah merupakan suatu sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk memberikan jaminan konsistensi mutu, baik mutu di bidang produksi, bidang pemasaran, bidang kepegawaian maupun di bidang pengadaan barang. Disamping itu, Mubarokfood juga sudah menerapkan Standar Keamanan Pangan ISO 22000:2018. Pengakuan dan apresiasi lain yang diterima oleh Mubarok atas penilaian sebagai perusahaan berbasic tradisional yang berdiri, bertahan sampai dengan 1 abad, tetap solid dalam perkembangannya adalah dari Majalah SWA di tahun 2006 dimana Mubarok ditetapkan sebagai “The Most Established Company”. Sebagaimana layaknya perusahaan besar lainnya, dan adanya keinginan untuk menciptakan manajemen yang professional secara rutin di setiap akhir tahun perusahaan oleh masing – masing bagian membuat realisasi anggaran tahun sebelumnya, untuk kemudian dibuat RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) tahun mendatang.