Museum Jenang Ikut Mewarnai Museum Indonesia
Mubarokfood tampaknya semakin serius dalam mengembangkan destinasi wisata barunya di Kudus yaitu Museum Jenang dan Gusjigang. Apalagi saat ini mindset mengunjungi museum sangatlah berbeda bila dibandingkan dengan asumsi sebelumnya. Jika pada masa yang lalu, datang ke sebuah museum adalah sesuatu yang monoton dan membosankan, saat ini masyarakat justru sangat tertarik untuk berkunjung ke museum, karena banyak museum yang menampilkan koleksinya dengan sangat menarik dan tentunya instagramable mengikuti perkembangan jaman. Museum menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi. Selain sebagai tempat rekreasi, mengunjungi museum juga dapat menambah pengetahuan para wisatawan. Termasuk Museum Jenang dan Gusjigang milik Mubarokfood, selain menceritakan tentang perjalanan usaha Jenang Kudus Mubarok dari generasi ke generasi, koleksi dan konten lain di dalamnya juga sangat unik dan menarik. Museum Jenang dan Gusjigang menampilkan pula budaya dan juga kearifan lokal yang ada di Kudus, serta para tokoh fenomenal dari Kudus.
Mushaf Akbar Pertama dan Satu – Satunya di Indonesia
Bertepatan dengan Hari Museum Indonesia, 12 Oktober 2021 Museum Jenang dan Gusjigang kembali menambah koleksi baru di dalamnya. Kali ini tidak lepas dari keberadaan Kota Kudus sebagai Kota Santri dimana Filosofi Gusjigang sebagai salah satu kearifan lokalnya. Pada hari ini Mubarokfood melaunching Mushaf Akbar dengan corak motif Kudusan dipadukan dengan motif khas nusantara. Mushaf Akbar ini menggunakan bahan kanvas tebal, berdimensi tinggi 3 meter dan lebar 2 meter, jika dibentangkan bisa mencapai 4,5 meter. Direktur Mubarokfood, Muhammad Hilmy menuturkan, “Mushaf Akbar ini merupakan karya anak bangsa yang cinta akan seni melukis indah kalam-kalam Allah. Mushaf ini merupakan Mushaf Akbar berbahan kanvas pertama dan satu – satunya di Indonesia. Kami berharap dengan penambahan koleksi baru ini akan membuat para pengunjung museum kami betah berlama – lama di dalam museum untuk berwisata edukasi, menikmati karya seni ataupun hanya sekedar berselfie”. Kehadiran Mushaf Akbar ini juga sekaligus menggambarkan karakter masyarakat Kudus yang religius, serta menumbuhkan kecintaan umat Islam terhadap Alqur’an sebagai pedoman hidup umat.